Di Fihak Semut Atau Cicak?

Daftar Isi
Monitor Pos - Hingar bingar dan hiruk pikuk politik indonesia ditahun 2024 akan ditutup oleh pelaksanaan pilkada serentak.

Sebagai bahan renungan untuk kita bersama, agar tidak salah langkah dalam memilih dan mendukung. Sebab kebenaran dan kebathilan ialah dua sisi yang berlawanan dan tidak akan pernah menyatu.

Firman Alloh SWT (Al- Baqoroh 42) :

وَلَا تَلْبِسُوا۟ ٱلْحَقَّ بِٱلْبَٰطِلِ وَتَكْتُمُوا۟ ٱلْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.

Sebuah kisah yang masyhur, ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrudz, seekor semut kecil membawa setetes air. Kemudian seekor burung bertanya kepada semut tersebut.

“Untuk apa kamu membawa setetes air tersebut, wahai semut?”

Semut itu kemudian menjawab;
“Untuk memadamkan api yang membakar tubuh Nabi Ibrahim AS.”

“Tahukah kamu bahwa apa yang kamu lakukan itu tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali kesia-siaan?” ujar burung tersebut.

Semut itu kemudian menjawab :

“Aku tahu. Tapi dengan setetes air inilah :
  • - aku menunjukkan di pihak siapa aku berada
  • - Dan Aku memiliki jawaban ketika Alloh SWT bertanya kepadaku."

Pada kesempatan yang lain, seekor cicak mendekati kobaran api yang tengah membakar kekasih Allah Nabi Ibrahim AS. Seekor binatang kemudian bertanya kepada cecak tersebut.

“Untuk apa kamu merayap mendekati kobaran api tersebut dan membahayakan dirimu, wahai cecak?”

Cicak itu berkata,

“Untuk meniup api yang tengah membakar Ibrahim agar semakin membara.”

“Tahukah kamu bahwa apa yang kamu lakukan itu tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali kesia-siaan?” ujar binatang tersebut.

Cicak itu kemudian berkata :

“Aku tahu. Tapi dengan inilah aku menunjukkan dipihak siapa aku berada.”

Maka kemudian Rasulullah bersabda dalam haditsnya; 

عن أم شريك رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أمر بقتل الوزغ، وقال: " وكان ينفخ على إبراهيم عليه السلام

Dari Ummu Syarik RA bahwa Nabi SAW memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau menyatakan, “Dahulu cicak yang meniup dan memperbesar api yang membakar nabi Ibrahim.”  (HR. Muttafaq ‘alaih).

دخلت على عائشة رضي الله عنها فرأت في بيتها رمحاًً موضوعة، فقالت: يا أم المؤمنين ما تصنعين بهذا ؟ قالت: نقتل به الأوزاغ، فإن نبي الله أخبرنا أن إبراهيم لما ألقي في النار لم يكن في الأرض دابة إلا أطفأت عنه ،إلا الوزغ، فإنه كان ينفخ عليه، فأمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بقتله

Aku mendatangi Aisyah RA dan melihat di rumah beliau ada tombak yang menancap. Dia bertanya,"Wahai Aisyah, apa yang telah Anda lakukan?". Aisyah RA menjawab,"Kami membunuh cicak. Sesungguhnya Nabi SAW menceritakan bahwa ketika Nabi Ibrahim diceburkan ke api, semua hewan melata berupaya mematikan apinya, kecuali cicak. Cicak justru meniupkan api. Maka Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh cicak. (HR. Ibnu Hibban).

Dari kisah dua binatang diatas kita bisa ambil pelajaran, bahwa dimana hari ini kita di tuntut untuk berfikir dan bertindak bahwa sekecil apapun kita berbuat untuk membela yang benar adalah bukti bahwa dimana kita berpihak.

Dan bantuan atau dukungan sekecil apapun terhadap kemunkaran tetaplah bathil. Hal ini Alloh SWT telah tegaskan :

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

Artinya: 
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan siapa orang yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula. (Az zalzalah 7-8)

Kelak akan dimintai pertanggung jawaban  oleh Alloh swt perihal segala perbuatan yang telah kita perbuat didunia ini. Bukan perkara menang atau kalah, tapi perkara haq dan bathil.

Pertanyaannya di pihak manakah kita saat ini, semut atau cicak ??

"يارب غيّرني للأفضل في ديني ونفسي وتفكيري، واعطني خير الأقدار واكفني شرَّها ."

Ya Allah ubahlah aku menjadi lebih baik dalam agamaku, diriku, dan pemikiranku. Berikan aku takdir yang terbaik dan lindungilah aku dari kejahatannya.
Amiin.

Oleh :
Abdul Ghofur

Referensi :
- al-qur'an
- shohih bukhori
- musnad ahmad
- qisosul anbiya/ibnu katsir
☺️☕🇵🇸