Ternyata Jokowi Adalah Dalang Pembantaian 6 Pemuda Beriman Dalam Kasus Pelanggaran HAM Berat Yang Dikenal Sebagai Tragedi Kemanusiaan KM50
PEMBUNUH 6 ORANG ANGGOTA FPI ITU BERNAMA JOKOWI
Memet Hakim
Pengamat Sosial
Wanhat Aliansi Profesional Indonesia Bangkit & APP-TNI
Dosa Jokowi memerintahkan membunuh anak muda, anggota FPI yang tidak berdosa itu tentu tidak dapat dimaafkan, karena mereka tidak mempunyai kesalahan apapun kepada negeri ini. Sasaran utamanya tentu ingin membunuh ulama besar Habib Riziek Syihab Imam Besar umat Islam yang secara konsisten membela Pancasila dan Negara Indonesia dari pengaruh komunis. Jokowi merupakan presiden ke 7 keturunan PKI menurut Bambang Tri (https://www.youtube.com/shorts/cAFBh46GH_s) ingin agar partai komunis ini dikembalikan lagi walau bertentangan dengan Pancasila.
Niat Jokowi mengembalikan PKI kedalam pemerintahan negara Indonesia ini tidak berhasil, walau dibantu oleh aparat negara. Jokowi hanya mampu memberikan santunan saja lewat Keppres Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat Masa Lalu dan Inpres Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat. Dalam Inpres itu, ada salah satu keputusan yang berkaitan dengan pemberian santunan dan bantuan dari pemerintah kepada keturunan PKI. Ini juga termasuk ke dalam kejahatan politik, yang harus dipertanggung jawabkan oleh Jokowi.
Connie Bakri dari Rusia akhirnya menyampaikan 5 informasi penting lewat tiktok kemudian dibacakan oleh Muslim Arbi lewat (https://www.youtube.com/watch?v=ajxMWqcTANE) yakni 1. Pembunuhan 6 laskar FPI atas perintah Jokowi. 2. Jokowi menenerima aliran dana jodol dari Sambo, 3. Suara Prabowo & Gibran pada pilpres 2024 adalah 35 % bukan 58 %, 4. Iriana minta agar Gibran jadi wapres dengan cara apapun, 5 Jokowi mengantongi sekitar 1.000 trilyun dari PSN dan penjualan pulau Halmahera (ada 500 pulau ? ), penjualan Pasir Laut ke Singapura dan setorang dari Direktur Utama BUMN.
Connie Bakri membuka informasi ini sebagai buntut ditahannya Hasto, sekjen PDIP oleh KPK, perang antara PDIP dan Jokowi semakin ramai Sebagaimana diketahui Jokowi masih mengendalikan KPK, sehingga KPK ikut bermain politik, tujuan awalnya memberantas korupsi-korupsi besar seperti yang dilakukan oleh Jokowi dan keluarganya justru tidak dibuka.
Fakta baru tentang hasil pilpres, ini memang sangat mengejutkan khalayak luas, Anies yang seharus menang, telah diciderai oleh Jokowi lewat untuk memenangkan pasangan Prabowo dan Gibran. Ini juga merupakan kejahatan politik besar, hanya hukuman mati yang pantas diberikan kepada Jokowi.
Dengan fakta baru ini, tentu tim advokat km 50 akan sangat terbantu, bahkan bukannya tidak mungkin laporan pembunuhan anggota masyarakat ini dapat langsung ditujukan kepada Jokowi. Ancaman hukuman juga tidak main2 yakni hukuman mati. Selain itu tuduhan sebagai penadah uang judi dari Sambo dan korupsi dari PSN dan penjualan pulau2 di Halmahera dan penjualan Pasir Laut ke Singapore juga diancam hukuman mati. Jokowi bukan saja koruptor tapi sudah lebih jahat lagi yaknbi sebagai penghianat Negara yakni menjual aset negeri buat memperbesar dan keuntungan Negara lain.
Tidak kalah menariknya kasus iriana, istrinya Jokowi yang meminta agar Gibran menjadi wakil presiden dengan cara apapun, padahal publik sangat mengetahui bahwa Gibran sering menghina Prabowo dan memiliki keterbelakangan mental yang disebut penyakit schizophrenia. Selain itu diduga pemakai narkoba, sehingga cara berpikir dan perilakunya tidak normal. Iriana dapat pula dituduh menghina bangsa dan Negara Indonesia dengan menyodorkan anak seperti itu menjadi pemimpin Republik Indonesia.
Bocoran fakta dari Connie ini dapat merubah situasi politik sekarang, Prabowo jika terus melawan rakyat, bukan tidak mungkin akan timbul perlawan besar. Jokowi harus ditangkap, diadili dan dihukum mati, dosanya kepada rakyat dan Negara kelewat besar.
Bandung 21.02.2025
Posting Komentar