PPFN dan Padasan Pictures Segera Produksi Biopic Ismail Marzuki Musisi Pejuang dari Betawi

Daftar Isi

Ismail Marzuki adalah komponis besar Indonesia yang menghasilkan lagu-lagu luar biasa dan sarat makna atas kecintaannya pada Indonesia, termasuk lagu-lagu asmara. Pada tahun 1968, oleh Ali Sadikin selaku Gubernur DKI Jakarta, namanya diabadikan sebagai pusat kesenian, Taman Ismail Marzuki, di Cikini, Jakarta Pusat. 

Kehidupan Ismail Marzuki (1914-1958), oleh Pusat Produksi Film Negara/PPFN, segera diangkat ke layar lebar dengan judul _"Ismail Marzuki: Nada, Cinta, Bangsa"_, berdasarkan naskah karya Chairil Gibran Ramadhan, sastrawan dan budayawan Betawi. Nantinya, CGR juga akan bertindak sebagai konsultan sejarah, konsultan budaya, konsultan lapangan, dan pelatih dialog.

Satu tim produksi yang sudah mendapat restu dari Narliswandi Piliang alias Iwan Piliang selaku Direktur Pengembangan PPFN, terdiri dari Chairil Gibran Ramadhan dari Padasan Pictures (produser), Laora Arkeman (Produser Eksekutif), Afrizal Anoda (produser), Enison Sinaro (sutradara), Dwiki Darmawan (Penata Musik), Faozan Rizal (Penata Kamera), Eros Eflin (Penata Artistik), dan Saida (Penata Busana). 

Naskah _"Ismail Marzuki: Nada, Cinta, Bangsa"_ merupakan skenario layar lebar perdana CGR, yang risetnya dimulai tahun 2011, dan rampung penulisannya pada 2017, dibantu Enison Sinaro dan Laora Arkeman sebagai supervisor. Hasil riset pustaka, riset lapangan, dan riset wawancara ini sudah mendapat restu dari putri Ismail Marzuki satu-satunya, Rachmi Aziah, begitu pula dengan kedudukan Enison Sinaro selaku sutradara. Rachmi Aziah juga akan jadi konsultan produksi dan tampil sebagai cameo. Direncanakan, skenario tersebut akan diterbitkan dalam bentuk buku (ISBN diperoleh tahun 2018) dan diluncurkan sebagai souvenir, bersamaan peluncuran film _"Ismail Marzuki: Nada, Cinta, Bangsa"_. 

Menurut CGR, sebelum dipinang oleh Iwan Piliang, naskahnya sudah melanglang ke banyak pihak di Jakarta, mulai dari tokoh Betawi, deputi kebudayaan, hingga perusahan-perusahaan film ternama, namun diabaikan. Pengabaian juga diterima CGR dari Kepala Disparbud Jawa Barat pada akhir 2017, yang didatanginya bersama Enison Sinaro dan Laora Arkeman ke Kota Bandung sejak subuh hari. Dipilihnya Bandung bukan tanpa alasan. Ismail Marzuki selama 10 tahun tinggal di Bandung, istrinya merupakan orang Bandung, dan menulis setidaknya lima judul lagi berlatar Bandung dan Tanah Pasundan.

Kadisparbud Jawa Barat juga meggabaikan rancangan buku Sejarah Jawa Barat: Penelusuran Masa Silam karya Enoch Atmadibrata dkk yang diterbitkan Penerbit Padasan.

Ditargetkan, biopic "Ismail Marzuki: Nada, Cinta, Bangsa" diluncurkan pada Mei 2026, bertepatan dengan bulan kelahiran dan meninggalnya Ismail Marzuki. ***

(Arif Firdaus)

Posting Komentar