Protes Jalan Rusak, Warga Konawe Tanam Pisang dan Ancam Mogok Massal

Table of Contents


Konawe, Monitor Pos - Ratusan warga dari dua kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yakni Kecamatan Lambuya dan Puriala, menggelar aksi demonstrasi besar-besaran dengan memblokade total Jalan Poros Lambuya–Motaha, Sabtu (26/7/2025). Aksi blokade yang dipusatkan di wilayah Desa Meraka hingga Desa Tanggobu ini merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki selama puluhan tahun.

Dalam aksi tersebut, warga menumpuk kayu gelondongan, batu besar, serta menanam pohon pisang dan singkong di tengah badan jalan sebagai simbol protes. Tak hanya itu, spanduk bernada tuntutan juga dibentangkan, menyoroti minimnya perhatian dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap kondisi infrastruktur jalan di wilayah mereka.


Aksi unjuk rasa ini masih berlanjut sampai berita ini di turunkan “Sudah terlalu lama kami bersabar. Jalan ini rusak parah, penuh lubang besar, bergelombang, bahkan tergenang air saat musim hujan. Banyak kendaraan rusak, orang jatuh, dan anak-anak sulit ke sekolah. Tapi tidak ada satu pun tanggapan serius dari pemerintah,” ungkap salah satu warga, La Ode, saat diwawancarai rekan media MP di lokasi aksi.Minggu ( 27/7/2025 )

Jalan poros Lambuya–Motaha merupakan jalur vital yang menghubungkan Kabupaten Konawe dengan Konawe Selatan, Bombana, hingga Kota Kendari. Selain menjadi akses utama distribusi hasil pertanian dan perkebunan, ruas ini juga sangat penting untuk aktivitas pendidikan dan layanan kesehatan masyarakat.

Warga menyatakan bahwa aksi blokade ini akan berlangsung tanpa batas waktu hingga pemerintah memberikan kepastian perbaikan jalan. Mereka juga berencana menyurati Pemerintah Kabupaten Konawe agar sekolah-sekolah di daerah terdampak diliburkan sementara, karena akses jalan tertutup total dan membahayakan siswa.

Lebih jauh, warga mengancam akan menggelar aksi lanjutan berupa mogok sosial dan ekonomi secara massal jika aspirasi mereka terus diabaikan.

Penumpukan kendaraan dari arah Kolaka menuju Kendari foto dok Monitor Pos 

“Kami tidak akan buka jalan sampai ada kejelasan. Kalau perlu, seluruh aktivitas sosial dan ekonomi akan kami hentikan. Ini bukan main-main,” tegas salah seorang koordinator aksi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terkait tuntutan warga. Aksi protes ini mendapat dukungan luas dari masyarakat sekitar yang selama ini turut merasakan dampak buruk dari kerusakan jalan tersebut.

Siti Salma 

Posting Komentar