Hector Souto Belum Puas Meski Timnas Futsal Indonesia Bantai Belanda 5-1
Kemenangan ini merupakan yang kedua bagi skuad Garuda setelah sebelumnya membungkam Tanzania dengan skor 7-1. Hasil tersebut menempatkan Indonesia dalam posisi yang sangat baik untuk menjadi juara turnamen mini ini. Namun, performa impresif di papan skor tidak sepenuhnya memuaskan pelatih asal Spanyol tersebut.
“Anda harus belajar dari kesalahan, seperti satu kebobolan dan satu kartu merah di pertandingan pertama, dua kartu kuning dan kartu merah di pertandingan kedua di menit-menit terakhir. Ini tidak mungkin [boleh] terjadi di turnamen resmi. Saya tidak akan puas sampai kami lolos ke Piala Dunia,” ujar Souto usai pertandingan melawan Belanda.
Dalam laga melawan Belanda, Timnas Futsal Indonesia kembali harus bermain dengan 10 pemain setelah Firman Adriansyah diganjar kartu kuning kedua oleh wasit hanya 16 detik sebelum pertandingan usai. Ini adalah kartu merah kedua beruntun bagi Indonesia di turnamen ini, setelah sebelumnya Mochammad Iqbal juga dikartu merah saat menghadapi Tanzania.
Keputusan wasit memberikan kartu merah kepada Firman menuai protes keras dari Hector Souto. Ia menilai keputusan tersebut berlebihan, mengingat situasi pertandingan yang sudah hampir berakhir.
“Saya tak suka dengan cara tim kami bermain di 10 menit terakhir. Saya tak mengerti, makanya saya protes kepada wasit, kenapa di turnamen seperti ini, dia menghukum pemain dengan kartu kuning kedua di saat laga tersisa 16 detik,” tegas Souto.
“Bagi kami, kehilangan satu pemain sangat penting. Wasit seharusnya mempertimbangkan situasi spesial ini. Itulah mengapa saya sedikit emosi, karena sampai November saya tak akan bertemu Firman lagi. Saya sebenarnya ingin dia bermain besok [Minggu lawan Latvia],” tambah pelatih berusia 43 tahun itu.
Dengan dua kemenangan dari dua laga, Timnas Futsal Indonesia kini bersiap menghadapi pertandingan penutup melawan Latvia, Minggu (21/9). Kemenangan akan memastikan Indonesia sebagai juara Four Nations Cup 2025.
Namun, kehilangan Firman Adriansyah karena akumulasi kartu menjadi kerugian tersendiri, mengingat peran penting sang pemain dalam rotasi tim. Souto menegaskan, fokus utama tim bukan hanya turnamen ini, melainkan membangun tim yang disiplin dan kompetitif untuk lolos ke Piala Dunia Futsal.
Shinta
Posting Komentar