Kasus Pencurian Motor di Kawasan Wisata Taman Batu Purwakarta Terungkap, Juru Parkir Akui Sudah Sering Terjadi

Table of Contents


Purwakarta, Monitor Pos – Kasus kehilangan sepeda motor di area parkir kawasan Wisata Taman Batu, Purwakarta, Jawa Barat, mulai menemui titik terang setelah salah satu juru parkir di lokasi memberikan pengakuan kepada wartawan.

Juru parkir bernama Dede mengungkapkan bahwa pencurian kendaraan roda dua bukan hal baru di sekitar kawasan tersebut, meski kehilangan kendaraan milik pengunjung baru pertama kali terjadi pada bulan Oktober ini.

"Kehilangan motor sering, tapi punya warga. Untuk pengunjung baru bulan ini,” ujar Dede saat ditemui di kawasan Wisata Taman Batu Purwakarta, Kamis (30/10/2025).

Menurut Dede, kasus pencurian serupa sebelumnya juga kerap terjadi di lingkungan sekitar permukiman warga di dekat kawasan wisata. Ia mencontohkan, seorang warga pernah kehilangan motor saat sedang melaksanakan ibadah salat Jumat.

"Motornya baru beberapa bulan, masih kredit. Pas dia masuk jumatan, pas keluar motor hilang. Terus yang tani di sini juga banyak hilang,” ungkapnya.


Pengelola Parkir Bertanggung Jawab atas Kehilangan

Dalam kasus kehilangan motor pengunjung di area wisata bulan ini, pihak pengelola parkir disebut telah bertanggung jawab dengan memberikan ganti rugi sebesar Rp10 juta kepada korban.

"Ada penanggung jawabnya, sudah selesai, ada penggantian rugi Rp10 juta dari pihak pengelola parkir,” jelas Dede.

Ia menuturkan bahwa dirinya hanya bertugas sebagai juru parkir di bawah arahan dua orang pengelola parkir wisata, yakni Rudi dan Haji Adun.

"Sabtu–Minggu dapat Rp100 ribu pribadi. Kalau hari biasa, ada sepuluh sampai lima belas motor, paling dapat Rp75 ribu,” katanya.

Pengunjung Minta Keamanan Diperketat

Sementara itu, Dandi, salah satu pengunjung asal Jakarta Timur, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya kasus kehilangan kendaraan di area wisata tersebut. Ia berharap pihak pengelola dan aparat keamanan dapat memperketat sistem pengamanan agar pengunjung merasa aman dan nyaman.

"Kalau yang namanya musibah, kita kan enggak tahu. Ya berharap sih enggak ada. Yang penting pihak keamanan dan pihak wisata bekerja sama dengan baik. Perlu perhatian khusus, kalau keamanan dan pengelola wisata berkontribusi baik, pasti pelayanan juga lebih bagus,” ujar Dandi.

Kasus ini menambah daftar panjang keluhan pengunjung mengenai keamanan parkir di kawasan wisata Purwakarta. Warga dan wisatawan berharap pemerintah daerah serta pengelola objek wisata lebih serius memperhatikan sistem parkir dan pengawasan kendaraan, sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang dan kepercayaan pengunjung terhadap wisata Purwakarta dapat kembali pulih.

Prayitno 

Posting Komentar