Presiden Prabowo Tinjau Penanganan Banjir di Aceh Tamiang, Pastikan Pemerintah Hadir untuk Rakyat
Presiden Prabowo didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI, Kapolri, serta para pejabat terkait. Kehadiran Kepala Negara menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam memastikan negara hadir di tengah masyarakat yang terdampak bencana.
“Ibu-ibu, anak-anakku sekalian, terima kasih hari ini saya diterima dengan baik. Saya datang sesuai janji saya. Waktu itu Tamiang masih terputus. Saya ingin melihat langsung keadaannya. Insyaallah, bersama-sama kita akan memperbaiki keadaan ini. Pemerintah akan turun dan membantu semuanya,” ujar Presiden Prabowo saat bertemu warga di lokasi pengungsian.
Kunjungan ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan Presiden ke wilayah Aceh pascabencana banjir. Sebelumnya, Presiden telah meninjau Jembatan Bailey Teupin Mane serta posko pengungsian di Kabupaten Bireuen pada Minggu (7/12/2025).
Presiden tiba di Posko Pengungsian Jembatan Kuala Simpang sekitar pukul 10.20 WIB dan disambut oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama jajaran pejabat pusat dan daerah. Posko tersebut saat ini menampung 89 kepala keluarga dari Desa Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.
Dalam kunjungannya, Presiden meninjau warga yang tengah mendapatkan layanan medis, kemudian melanjutkan ke tenda dukungan psikososial. Di lokasi tersebut, anak-anak korban banjir terlihat mengikuti kegiatan trauma healing yang diberikan oleh petugas.
Presiden tampak berinteraksi secara langsung dengan anak-anak, berbincang, merangkul, hingga menggendong mereka. Ia juga memberikan semangat agar para korban, khususnya anak-anak, tetap tabah menghadapi situasi tersebut.
“Anak-anak harus tetap semangat dan tabah. Kita upayakan supaya kondisi cepat pulih dan anak-anak semua bisa kembali bersekolah,” tutur Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Kementerian Sosial, serta instansi terkait lainnya, termasuk pemerintah daerah, terus bekerja sama secara intensif dalam penanganan bencana, terutama di wilayah yang masih sulit dijangkau.
“Saya mohon maaf apabila masih ada yang belum tertangani sepenuhnya. Kita terus bekerja keras. Kita tahu kondisi di lapangan sangat sulit, tetapi kita atasi bersama-sama,” kata Presiden.
Selain penanganan darurat, Presiden juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai langkah mitigasi bencana ke depan. Ia mengimbau pemerintah daerah agar lebih waspada dan aktif mengawasi kondisi lingkungan.
“Kita harus menjaga lingkungan hidup dan alam kita. Tidak boleh menebang pohon sembarangan. Saya minta pemerintah daerah lebih waspada agar kejadian serupa dapat diminimalisir,” tegasnya.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, serta Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi.
Zulkarnain
